
Polisi sudah melakukan penyidikan atas Revaldo dan kedua orang temannya yang kedapatan membawa sabu-sabu. Dan Polisi menengarai adanya kemungkinan Aldo terlibat dengan jaringan pengedar internasional. Namun hal yang berbeda diungkapkan oleh kuasa hukum Aldo.
"Revaldo alias Aldo sampai saat ini dalam keadaan sehat dan kelihatan lebih santai karena sudah bertemu dengan pihak keluarganya. Saya perlu jelaskan hasil pemeriksaan Aldo karena apa yang dijelaskan pihak Polres tadi ada sedikit perbedaan dengan apa yang dikemukakan oleh Aldo. Silahkan pihak penyidik berpendapat seperti itu, tapi kami juga memiliki pendapat yang lain," terang Bobby H Sinulingga, kuasa hukum Aldo, ketika ditemui di Polres Jakbar, Jumat (23/07).
Perbedaan itu sendiri adalah mengenai kepemilikan barang bukti. Menurut Bobby, Aldo sama sekali tidak tahu ada barang tersebut. Dia hanya disuruh menjemput dua temannya itu untuk diantarkan ke daerah Kebon Jeruk.
"Perbedaannya mengenai kepemilikan barang bukti. Menurut Aldo, sabu seberat 62 gram itu sama sekali dia tidak tahu. Dia dengan dua rekannya yang ditangkap itu punya bisnis motor di mana Aldo minta tolong diantarkan untuk ke daerah Kebon Jeruk untuk membeli oli satu hari sebelumnya. Hanya karena kendaraannya tidak muat menampung oli dan minta diantarkan ke Slipi Plaza, akhirnya Aldo menurunkan MY ini di pertigaan. Selang berapa waktu dia terima telepon dari MY minta dijemput. Sesampai di Putaran Jaya, mereka melanjutkan perjalanan ke kota untuk mengambil oli," kisah Bobby.
Masih menurut penuturan Bobby, Aldo tidak tahu dengan adanya barang bukti tersebut. Dia pun tak menyangka jika mobilnya sudah dikejar oleh Polisi.
"Menurut keterangan Aldo, dia dipepet. Dia merasa gimana gitu ya dia melaju aja. Jarak berapa ratus meter kemudian tiba-tiba dia dipalang dan terlihat baru petugas Polisi. Menurut Aldo, dia tidak tahu. Ya dia disuruh jemput ya dijemput di jembatan yang posisi lalu lintasnya sulit berhenti. Disuruh jalan dia jalan. Ada kejadian menarik ketika terjadi pengejaran itu. Mungkin MY ini sudah tahu posisi dia akan ditahan, dia sempat lihat kaca, sempat lihat kondisi bagaimana caranya dia lompat. Ternyata ketika dia buka pintu, Aldo baru sadar ini ada sesuatu. Ketika itu juga dia melihat mobil petugas, dia berhenti," tambah Bobby.
Namun, hasil tes urin menunjukkan jika Aldo memang mengonsumsi narkoba. Benarkah Aldo tidak terlibat dalam aksi MY tersebut?
"Saya jelaskan masalah ini, sekarang yang menjadi fokus adalah terkait barang bukti itu. Kalau masalah ganja pihak Aldo sendiri secara fair dan gentle Aldo sendiri memang masih menggunakan tetapi dia tidak terlibat dengan barang bukti 62 gram tersebut. Tapi dia sama sekali tidak merasa terkait dengan barang bukti yang 62 gram itu, keberatan dengan 62 gram itu. Salah tempat. Secara fair dia masih menggunakan, sampai saat ini ditegaskan dia kapok," tegas sang pengacara.
Pihaknya pun merasa dipermainkan dengan adanya kejadian ini. Apalagi, Aldo harus kembali mendekam di kantor Polisi.
"Dia merasa tidak dijebak. Hanya merasa dipermainkan dan dikerjai. Urusan mengambil oli, kebetulan teman ini minta diantarkan dan dia tidak tahu urusan apa," pungkas Bobby. (kpl/buj/npy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda Comment di Siko :