Rabu, 30 Juni 2010

DRIVE live perform @ Bottom Line Nagoya Japan


Sabtu, 22 Mei 2010 DRIVE mengukir satu sejarah baru untuk dunia musik Indonesia. Band yang terpilih menjadi band yang tampil di event ‘Indonesian Music Move In Japan 2010′ ini tampil prima dan memberikan performance yang entertaining di hadapan masyarakat Jepang yang ada di Nagoya.

Membawakan beberapa lagu hits dari album pertama (Esok Lebih Baik), kedua (Kita Untuk Selamanya), dan album ketiga yang baru saja rilis di pasaran (Bintang Yang B3rsinar). DRIVE selalu menampilkan performa terbaik dan identitas panggungnya dalam menghibur para pendengar musik.

‘Kita senang sekali berada disini dan berharap nanti bisa kembali kesini lagi’ ungkap Adi sang drummer ketika ditanya mengenai event ini.

Terima kasih untuk Kazokukai Team, Independent Network Indonesia dan Kedubes Indonesia yang berada di Jepang, Bottom Line Nagoya serta para pendengar dan penikmat musik DRIVE yang berada disana.

Ariel Sudah Akui Kepemilikan Video Porno


Jakarta Pemeriksaan terhadap Ariel terkait kasus video porno telah selesai. Ariel pun sudah menandatangai BAP. Kabarnya, Ariel juga sudah mengakui kepemilikan video porno tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu sumber detikhot di kepolisian, saat dihubungi lewat telepon, Rabu (30/6/2010). Menurut sang sumber, Ariel sudah mengaku dirinya memang terlibat dengan video-video porno tersebut sejak awal.

"Waktu dia (Ariel) datang pertama kali, dia juga sudah ngaku," ujarnya.

Sumber itu mengungkapkan kalau saat itu pihak kepolisian memang tidak mau terburu-buru menetapkan Ariel sebagai tersangka. Polisi juga membutuhkan bukti-bukti lain selain pengakuan Ariel.

"Kan mesti pakai bukti biar kuat secara hukum. Sekarang dia juga tandatangani BAP kan," jelasnya.

Sebelumnya, hal itu sudah dikonfirmasi kepada kuasa hukum Ariel dan Luna Maya, OC Kaligis. Namun, ia membantahnya. "Enggak ada itu di BAP. Kalau isi BAP saya nggak bisa kasih tahu," ujarnya saat ditemui di Mabes Polri, Senin (28/6/2010).(hkm/iy)

potret remaja masa kini

Apa sih masalah remaja masa kini?

Cinta?

Teman?

Sekolah / kuliah ?

Yah, yang di atas semua benar kok. Karena saya sedang mengalami salah satunya juga. Hehehe. Saya bukan orang dengan latar belakang psikologi. Jadi gag mungkin saya bisa ngomong panjang lebar tentang masalah remaja. Hanya saja, tadi sewaktu saya muncul dengan muka ditekuk berlipat-lipat di depan teman-teman seperjuangan saya, ada yang langsung menyeletuk, “Kena masalah remaja neh. . .”

Masalah-masalah seperti ini, yang kadang dianggap remeh oleh banyak orang, bisa saja menjadi penting bagi sebagian orang yang lain. Contohnya saja di Jepang. Jepang termasuk negara yang memiliki tingkat bunuh diri yang cukup lumayan *sok tau mode ON*. Dan kebanyakan adalah karena mereka memiliki masalah dengan teman seperti digencet atau istilah kerennya bullying, atau memiliki masalah dengan pelajaran karena tingginya tingkat persaingan disana. Bahkan di Solo kota saya tercinta pun, pernah ada orang yang berniat bunuh diri karena ditolak cintanya. Bah, gila benar.

Jadi akankah hal-hal seperti ini dibiarkan? Para orang tua yang anaknya masih remaja, perhatikan mereka ya. . . Karena mereka yang kelihatannya tak punya masalah mungkin saja memendam sesuatu. Tidak harus dengan menginterogasi kami yang masih imut-imut ini *hueek :D * tapi dengan mendampingi dan selalu ada saat dibutuhkan. Begitu juga kalo saodara-saodara punya teman. Perhatikan mereka. Karena tak semua orang bercerita dengan cablaknya permasalahan mereka. Setertutup apapun, sebenarnya tak ada orang yang suka sendirian kan. Selalu ucapkan you’ll never walk alone *bukan jargon klub sepakbola hlo* pada orang-orang yang kita sayangi. Karena kita tak kan pernah tahu apa yang akan terjadi

Rasa dan Pelayanan Kunci Utama


Usaha Kuliner di Ringroad Tetap Eksis

MEDAN- Geliat usaha kuliner di kawasan Setia Budi-Ringroad beberapa tahun ini, menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Dampaknya, hari demi hari kawasan tersebut selalu ramai dikunjungi. Trennya lagi, kawasan tersebut menjadi pilihan para anak muda Medan.

Kondisi yang seperti itu mengingatkan kita pada beberapa titik tongkrongan di Medan yang sekarang telah ‘punah’ seperti kawasan Jalan Griya Riatur, Kesawan Square, Warkop Sudirman dan lokasi lainnya.

Merujuk pada kenyataan tersebut, apakah keadaan yang sama akan dialami kawasan Setia Budi-Ringroad?

Hadid Dandhi, pengelola Desa-desa Café dan Resto mengungkapkan, pusat jajanan di kawasan ringroad Setia Budi akan bertahan lama. Menurut pria yang sempat menetap di Bali selama 6 tahun ini, ada beberapa hal yang perlu dicatat untuk sebuah bisnis kuliner. Selain cita rasa dan pelayanan, ada pula hal yang harus dipertimbangkan oleh setiap pengusaha kuliner, yakni lokasi Proyeksi bisnis kuliner di Setia Budi-Ringroad memiliki perbedaan dengan kawasan-kawasan lain sebelumnya. Nah, di ringroad dan sekitarnya merupakan lokasi berkategori B, yakni lokasi yang merupakan jalan/area umum yang didatangi oleh berbagai kalangan.
“Ada beberapa kategori wilayah untuk peluang bisnis, yakni kategori A yakni area jalan protokol, B untuk jalan umum dan kawasan padat penduduk dari berbagai kalangan dan C untuk kawasan daerah pinggiran,” bilangnya.

Sebenarnya, menurut pria 30 tahun ini, kawasan-kawasan yang berkategori B ini merupakan lokasi yang pas untuk bisnis kuliner karena orientasi pasarnya bukan hanya menitik beratkan pada satu kalangan saja. “Seperti Kesawan, kalau saya pikir dulunya kawasan tersebut cenderung berorientasi kepada kalangan atas saja, makanya tidak bisa bertahan lama. Padahal kalau untuk urusan kuliner harus disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya,” bebernya.

Tambahnya lagi, melihat kondisi yang seperti sekarang ini, sesuai dengan lokasi tersebut perkembangan bisnis kuliner akan terus berjalan sepanjang kawasan tersebut terus mengalami perkembangan. “Saya yakin, prospek kuliner di kawasan ini mengalami peningkatan, namun harus mempunyai dan mempertahankan ciri khas,” cetusnya.

Sementara, Dedi Efianto, pemilik usaha kuliner Nasi Timbel Setia Budi mengatakan, untuk bisnis kuliner sebenarnya yang menjadi acuan adalah rasa dan pelayanan. Karena rasa dan pelayanan adalah hal yang paling penting untuk menarik dan menjaga pelanggan.
“Dimana pun usahanya, kalau memang pelayanannya baik dan rasanya juga tidak mengecewakan pasti akan dicari orang,” ujarnya.

Menyangkut prosfek usaha kuliner di kawasan Setia Budi-Ringroad dan sekitarnya, pria yang telah membuka usaha nasi timbelnya dari tahun 2006 lalu tersebut tidak ingin berasumsi berlebihan.
“Saya tidak ingin berandai-andai, tapi melihat kondisi sebelumnya seperti Kesawan, Sudirman dan Griya. Yang seharusnya dilakukan pemerintah, dalam hal ini pemerintah kota sebenarnya harus memberi pemetaan yang jelas. Maksudnya adalah harus ada mana kawasan kuliner, mana industri dan mana kawasan-kawasan lainnya. Itu bisa dibentuk dengan Peraturan Daerah (Perda),” bilangnya.

Lebih lanjut Dedi Efianto mengatakan, dengan adanya Perda tersebut kemungkinan kawasan Setia Budi untuk terus eksis sangat besar. “Secara umum jika adanya Perda yang dikeluarkan oleh pemerintah kota terkait dengan pemilihan dan pemilahan kawasan tersebut, maka potensi Setia Budi untuk ikut menurun seperti kawasan-kawasan sebelumnya sangat kecil,” tandasnya. Hal senada juga dikatakan pemilik resto lainnya, Adi Suryo, pemilik Lesehan Sekar di Jalan Gagak Hitam. Ia mengatakan, seharusnya pemerintah kota membuat sebuat Perda untuk mengkategorikan kawasan-kawasan yang ada di Medan. “Seperti di Jakarta, Kawasan Kemang dan Blok M merupakan kawasan kuliner. Jadi setiap orang yang ingin mencari jajanan pasti mengarah ke kawasan tersebut,” ujarnya.(mag-13)

Daihatsu Mira Cocoa Meraih Penghargaan Fitur


TIDAK banyak mobil yang meraih penghargaan karena fitur, dan Daihatsu Mira Cocoa membuktikan hal itu. Fitur Automatic-dimming rearview mirror serta Rear Camera Display (RCD) yang dimilikii Daihatsu Mira Cocoa diakui oleh peneliti Otomotif & Journalists Conference of Japan (RJC) sebagai salah satu dari 6 besar teknologi baru di penghargaan 2010 RJC Technology of the Year.

Selain secara otomatis mendeteksi dan menepis efek silau dari lampu kendaraan di belakang, cermin RCD Gentex membuat proses mundur lmenjadi ebih aman dan lebih mudah.

Ketika transmisi berada pada posisi 'R', sebuah layar liquid crystal display (LCD) muncul melalui cermin tersebut memberikan pandangan secara langsung ke daerah di belakang kendaraan. Layar LCD akan menghilang dengan sendirinya ketika trasmisi dialihkan ke gigi lain.

Fitur cermin RCD Gentex ini diperkenalkan ke pasar Jepang mulai awal tahun ini pada Daihatsu Mira Cocoa, mobil kompak paling populer yang dirancang untuk menarik pembeli wanita usia muda.

Menurut RJC Automotive, cermin Gentex auto-dimming RCD dipilih karena fitur ini memudahkan proses mundur dan parkir paralel, terutama bagi pengendara pemula yang kurang percaya diri saat parkir. Desainnya cerdas dan harga terjangkau, turut menjadikannya poin plus bagi Mira Cocoa.

RJC Automotive sendiri didirikan pada 1991 oleh para professor terkemuka dan wartawan yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk-produk dan teknologi baru, yang penting dalam upaya mempromosikan kemajuan industri otomotif. (RO/Cdx)

MX-20: Video kamera dari Samsung

Terima kasih kepada Samsung karena mungkin sebentar lagi, dengan penggunaan teknologi chip dan proses gambar terbaru mereka, sebuah video camera nantinya dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik,waktu rekam yang lebih lama dan juga mengkonsumsi daya yang lebih rendah sehingga baterai lebih awet dan tahan lama.
Teknologi ini akan diterapkan kepada video camcoder terbaru mereka yaitu MX-20 yang dapat merekam dalam format H.264 di sebuah kartu memori SD dan teknologi Face Detection yang lebih baik.

sumber: otakku.com